Lion Air kuasai Bandara Soekarno Hatta
Rencana Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan
mengalihkan sebagian aktivitas maskapai penerbangan Lion Air dari
terminal 1A ke terminal 1C, seolah makin memperjelas dominasi maskapai
tersebut dalam bisnis penerbangan nasional.
Angkasa Pura II sebagai otoritas pengelola Bandara Soekarno Hatta
kini tengah mempersiapkan proses perpindahan sebagian aktivitas maskapai
penerbangan Lion Air untuk menempati terminal 1C setelah maskapai
penerbangan Batavia Air berhenti beroperasi.
Direktur Utama Angkasa Pura II Tri Sunoko menargetkan, Lion Air sudah
mulai beroperasi di terminal 1C pada Maret 2013. "Terminal 1C nantinya
akan dipakai oleh salah satunya adalah Lion Air. Saat ini sedang dalam
proses. Ya mudah-mudahan Maret," ucap Tri ketika dihubungi merdeka.com
di Jakarta, Selasa (26.02.2013) malam.
Tambahan terminal buat Lion Air seiring dengan makin bertambah
besarnya jumlah penumpang maskapai tersebut. Tahun lalu saja, maskapai
penerbangan milik Rusdi Kirana ini berhasil menerbangkan 23,93 juta
penumpang. Jauh di atas kinerja maskapai lainnya. Dengan capaian
tersebut, Lion Air dinobatkan sebagai penguasa pasar penerbangan
domestik.
Terminal baru ini bagi Lion Air sejalan dengan aksi ekspansi maskapai
yang telah membeli 100 unit pesawat jenis boeing ini. Lion tidak perlu
kuatir lagi untuk memarkirkan armadanya. Hingga saat ini, jumlah armada
yang dioperasikan Grup Lion Air mencapai 115 unit pesawat.
Faktor jumlah armada diakui sebagai salah satu alasan Angkasa Pura
menambah terminal operasional Lion Air. "Ya kan pesawatnya paling banyak
di antara yang lain," katanya.
Tambahan terminal 1C untuk operasional Lion Air, semakin mengukuhkan
maskapai ini sebagai maskapai yang menguasai Bandara Internasional
Soekarno Hatta. Sebab, pesawat Lion Air terparkir dan beroperasi hampir
di semua terminal bandara tersebut, mulai dari terminal 1 hingga
terminal 3. Hanya di terminal 2F saja yang sudah menjadi daerah
kekuasaan maskapai penerbangan pelat merah Garuda Indonesia.
Di terminal 1A, Lion Air bersama dengan Wings Air. Terminal 1B
ditempati oleh Sriwijaya Air, Kartika Airlines, Express Air, dan Lion
Air (tujuan Sumatera). Terminal 1C yang tadinya ditempati oleh Batavia
Air, akan ditempati oleh Lion Air dan maskapai baru yang merupakan anak
usaha Lion Air yakni Batik Air. Terminal ini juga ditempati oleh
maskapai penerbangan Citilink dan Airfast Indonesia.
"Nantinya Lion Air bersama airlines yang saat ini sudah menggunakan
Terminal 1C. Kan sekarang ada beberapa misalnya Citilink," singkatnya.
Khusus di terminal 2 yang khusus penerbangan internasional, lebih
merata baik maskapai nasional maupun asing. Di terminal 2D ada Air
China, All Nippon Airways (ANA), Cathay Pacific, Cebu Pacific, China
Airlines, China Southern Airlines, Emirates, Eva Air, Japan Airlines,
Jetstar, Kuwait Airlines, Lufthansa, Malaysia Airlines, Philippine
Airlines, Qantas, Qatar Airways, Saudi Arabian Airlines, Singapore
Airlines, Thai Airways International, Tiger Airways, Turkish Airlines,
Valuair, dan Yemenia.
Sementara di terminal 2E ada maskapai penerbangan Garuda Indonesia,
Etihad, Gulf Air, KLM Royal Dutch Airlines, Korean Air, Lion Air, dan
Royal Brunei.
Terminal 2F satu-satunya terminal domestik yang tidak dikuasai Lion
Air. Terminal ini merupakan area kekuasaan Garuda Indonesia dan Merpati
Nusantara Airlines.
Terakhir, di terminal 3 dikuasai Air Asia (domestik dan international), Mandala Airline, serta Lion Air (khusus tujuan Bali).
Sumber : Merdeka.com | Reporter : Wisnoe Moerti | [noe]